Latar Belakang
Kepadatan lalu lintas udara yang semakin meningkat, sehingga komunikasi tidak dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan suara melaui telepon dan radio, sehingga dibutuhkan sarana untuk pertukaran dan distribusi informasi secara otomatis dan terstandar. AFTN(aeronautical fixed telecommunication network) dibentuk untuk memenuhi kebutuhan ini, merupakan jaringan komunikasi antar bandara dengan jenis berita yang terstandarisasi, baik dari format berita maupun prosedur pengoperasiannya (protokolnya).
Jenis informasi yang didistribusikan antara lain :
- Berita ATS
- Berita AIS
- Berita Meteo
Dalam perkembangannya, seiring dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas udara dibutuhkan :
- Kecepatan yang lebih tinggi
- Keakuratan informasi yang lebih baik
- Jenis infomasi yang didistribusikan : multimedia, tidak hanya text
- Kehandalan jaringan yang lebih baik
- Mampu mendistribusikan informasi yang lebih besar
- Keamanan berita(security) yang lebih baik
Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan suatu standar baru , standar yang akan diadaptasi adalah X.400 Message Handling System(MHS), yang kemudian dikembangkan untuk keperlukan komunitas ATC dengan nama Aeronautical /ATS Message Handling System(AMHS). AMHS ini merupakan MHS yang dikembangkan khusus untuk keperluan ATS ( AFTN ATS message service ) dan merupakan pengganti dari AFTN
Automatic Message Switching System(AMSS/AMSC)
- Konsep Store & Forward dengan striping Address
- Single & Multi Address
- Format berita IA5 dan ITA2
- Berita berbasis atas susunan karakter
- Protocol untuk distribusi berita dan berita servis berdasarkan ICAO Annex 10.
- Panjang berita maksimum 2100 karakter, berbasis text
- Pengalamatan routing static
- Tidak dilengkapi dengen error check
ATS Message Handling System(AMHS)
- MHS merupakan standar untuk Messaging berdasarkan ISO & ITU-T X.400
- Digunakan untuk berbagai aplikasi messaging
- Dapat mentransfer berbagai format, text, grafik, suara, video
- Kapasitas yang besar.
- Merupakan MHS dikembangkan melalui AMHS SARPS sehingga dapat digunakan dalam komunitas ATC
- Dilengkapi dengan proteksi security
- Dilengkapi dengan protokol
- Dilengkapi dengan delivery report,
- Dilengkapi dengan Inter Personal Notification(IPN)
- Dilengkapi dengan serangkaian protokol yang dapat menjamin berita-berita dapat diterima dengan baik.
Diperlukan standar agar dapat saling terinterkoneksi dengan efisien antar organisasi yang berbeda-beda dan tidak terikat pada suatu perusahaan/vendor tertentu.
Messaging
Message terdiri dari amplop dan isi yang akan dikirimkan. Isi ini dikemas dalam sebuah amplop, pada amplop tersebut terdapat alamat pengirim, penerima dan parameter lain yang diperlukan dalam pengiriman berita. Message ini merupakan komunikasi satu arah.
Message Switching
Konsep dari message switching adalah store & forward. Pengirim menyiapkan isi berita beserta alamat-alamat tujuannya, kemudian dikirimkan ke message switch. Pada message switch, message ini disimpan kemudian diurai dan dianalisa , berdasarkan alamat tujuannya, apakah message ini untuk tujuan lokal atau harus diteruskan ke message switch yang lain.
Distribusi Berita
Berita hanya didistribusikan ke alamat yan g tercantum, tidak akan dipancarkan (broadcast).
Distribusi dapat dilakukan berdasarkan single address atau multi address(distrbution list).
MHS Information services
Aplikasi messaging dari MHS standards :
Message Transfer Service (MTS)merupakan dasar dari semua aplikasi messaging (IPMS,EDIMS,dll), untuk penyampaian message dengan mekanisme store and forward berdasarkan infomasi yang terdapat pada amplop
IPMS mempergunakan MTS untuk transfer messages antar user, yang terdiri dari amplop , IPM heading dan 1 atau beberapa bagian body. Body dapat terdiri dari beerbagai macam type informasi yang berbeda-beda.
MHS information objects
Jenis-jenis MHS information objects:
- Messages, berisi informasi yang akan didistribusikan kepada penerima
- Probe, hanya digunakan untuk test koneksi, tidak berisi informasi apa-apa
- Delivery Report, merupakan laporan yang menyatakan suatu berita sudah diterima
- Non delivery report, merupakan laporan yang menyatakan suatu berita tidak dapat dikirimkan.
IPMS MHS Message structure
Suatu IPM terdiri dari :
- IPM Heading
- Satu atau beberapa body parts
- Amplop yang membawa heading dan body
Message Handling System Architecture
Komponen-komponen MHS terdiri dari :
- User Agent (UA)
- Message Store (MS)
- Access Unit (AU)
- Message Transfer System (MTS)
User Agent (UA)
UA merupakan antar muka antara operator/user dengan MHS melalui MTS. Pada UA minimal terdapat :
- Text Editor untuk pengetikkan berita
- File Manipulation untuk mengelola file dalam UA
- P2 & P22 protocol handler digunakan untuk berkomunikasi dengan MTS
- Originator –Recipient Address untuk pengalamatan dan identifikasi UA
- Utilities
Message Store(MS)
MS menyediakan fasilitas untuk penyimpanan berita yang diterima dari MTS dan berita yang akan dikirimkan ke MTS oleh UA. MS diletakkan antara UA dan MTS.
Penyimpanan messages
Logging
Access Unit (AU)
AU digunakan untuk pertukaran berita antara MTS dengan system lain contohnya AFTN. Pada unit ini minimal terdapat :
- Interface untuk koneksi dengan system lain
- Module konversi
- Protokol untuk berkomunikasi dengan MTS
Message Transfer System (MTS)
MTS terdiri dari Message Transfer Agent(MTA) MTA yang saling terangkai dalam suatu jaringan dengan metoda store and forward untuk menyalurkan berita sesuai tujuannya.
MTA menyediakan fasilitas penyaluran berita dengan metoda store and forward ke UA,MS dan AU. Pada MTA terdiri dari modul :
- Pengolahan dan analisa berita yang diterima
- Penyaluran berita lokal ke UA atau MS dan routing jika harus disalurkan ke MTA lain yang sesuai dengan tujuannya.
- Protokol untuk menerima dari UA,MS atau AU dan mengirimkan ke MTA lain.
- Konversi berita yang disesuaikan dengan kemampuan UA.
Protokol komunikasi antar komponen-komponen MHS
- P1 digunakan untuk transfer berita , probe dan laporan antar MTA
- P2 dan P22 merupakan protokol yang mendukung aplikasi Inter Personal Messaging Service (IPMS), yang merupakan suatu information object yang mendefinisikan format dari isi berita yang terdiri dari heading dan 1 atau beberapa body part.
- P3 digunakan untuk submission dan delivery berita antar UA dan MTA
- P7 merupakan Message Store Access Protocol yang digunakan untuk submit, mengambil berita, laporan yang dikirimkan ke MS untuk UA .Protokol ini digunakan untuk interaksi antara UA dan MS, disebut pula message retrieval protocol
BINDING
Agar komponen-komponen(UA,MTA,MS,AU) ini dapat saling berkomunikasi, komponen-komponen ini harus tergabung didalam suatu asosiasi dan membentuk jalinan komunikasi, melalui proses yang dinamakan BIND , dimana masing-masing MTA saling bertukar informasi , proses ini merupakan suatu bagian dari service Open Systems Interconnection (Association Control Service Element-ACSE). Pada proses ini dilakukan pertukaran informasi antara lain nama MTA, security, port yang digunakan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan kesepakatan bersama.
Setelah melalui proses Binding ini ke 2 MTA atau UA dan MTA atau MS dan MTA dapat saling berkomunikasi dalam suatu asosiasi.
BIND OPERATION
- Initiator Name
- Initiator Credentials
- Security Context
- Messages In Queue
Result
- Responder’s Name
- Responder’s Credentials
- Messages in Queue
Failure
- Authentication Error
- Busy
- Unacceptable Dialogue Mode
- Unacceptable Security
- Context
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh UA pada MTA
- Message Submission
- User add,remove
- MTA setup, change password, MTA name, address
- Unbind
Hal-hal yang dapat dilakukan pada UA oleh MTA
- Message Delivery
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh UA pada MS
- Message Retrieval
MTS access & P3
Message Transfer Service yang diberikan oleh MTA ke UA dan MS melalui 3 port standard :
- Submission Port untuk menyalurkan berita-berita dari UA ke MTA
- Delivery Port untuk menyalurkan berita-berita dari MTA ke UA
- Administration Port untuk pertukaran informasi administratif seperti kemampuan UA untuk menerima berita.
Message Submission
Setiap berita dimasukkan ke dalam Submission Envelope melalui Submission Port
Submission Envelope mengandung informasi mengenai :
- Jenis isinya contohnya IPM
- Nama penerima dan alamat/OR
- Instruksi untuk penerimaan berita pada alamat lain
- Prioritas berita
- pengenal isi berita
- isi dari berita yang terdiri dari header dan body
Jika MTA menerima Submission Envelope ini maka akan dikirimkan ke UA
Message Submit Result
- Message Submission Id
- Message Submission Time
- Content Identifier
Jika MTA menolak Submission Envelope ini maka akan dikirimkan ke UA alasan penolakannya
- Message Submit Error
- Invalid originator
- Bad Address
- Inconsistent request
Message Transfer & P1
Berita diterima oleh MTS melalui beberapa MTA , berita ditransfer antar MTA melalui MTA transfer port melalui proses Message Transfer Operation dengan cara dibungkus dengan Message Transfer Envelope. Message Transfer Envelope terdiri dari Original Content+ Message Submission Envelope + Trace Information Elements + Administrative fields.
Message Store Access & P7
P7 adalah protokol yang digunakan untuk UA untuk mengakses Message Store.P7 menyampaikan permintaan dari UA ke MS dan MS melaksanakannya kemudian UA membawa kembali hasilnya ke UA.
Message Splitting
Pada awalnya kedua alamat dibuat valid karena melalui routing yang sama , setelah melewati titik tertentu dimana routingnya berbeda sehingga salah satu alamat dibuat tidak valid, agar UA menerima berita dengan alamat yang sesuai saja.
Message Delivery
Berita-berita disalurkan oleh MTA ke UA dan MS melalui Delivery Port, setiap berita disalurkan didalam Delivery Envelope yang berisi spesifikasi dari Element of Service yang harus diberikan oleh MTS kepada berita tersebut.
Pada Delivery Envelope terdapat antara lain :
- Jenis isinya
- Nama penerima dan alamat
- Instruksi untuk penerimaan berita pada alamat lain
- Prioritas berita
- pengenal isi berita
- distribution list history
- isi dari berita yang terdiri dari header dan body
Ketika UA telah menerima delivery envelope , setelah dievaluasi akan segera dikirimkan hasilnya ke MTA, apakah berita tersebut diterima atau direject . Kemudian MTA ini akan mengirimkan delivery report atau non delivery report jika gagal didelivery kepada MTA originatornya & UA .
Delivery Reports
Delivery Report akan dibuat oleh MTA pengirim dan dikirimkan kembali melalui MTS ke MTA pengirim dan UA pengirim jika diminta.
Non Delivery Reports Delivery Report akan dibuat oleh MTA pengirim dan dikirimkan kembali melalui MTS ke MTA pengirim dan UA pengirim jika diminta.
Hal-hal yang dapat menyebabkan berita tidak dapat disampaikan antara lain :
- UA tidak dapat menerima content dari berita tersebut
- Berita terlalu panjang
- Alamat penerima tidak dikenal
IPMS
IPMS user agent saling berkomunikasi dengan cara pertukaran IP-Messages, IP-Replies, IP-Receipt Notifications dan IP-Non-Receipt-Notifications melalui MTS
IP-Messages merupakan berita yang disiapkan oleh pengirim untuk disampaikan kepada penerima.
IP-Replies merupakan berita yang dikirimkan oleh penerima IP-Message kepada pengirimnya sebagai berita balasan. Berita balasan ini pada prinsipnya sama dengan IP-Messages, tetapi mengandung in-reply-to field yang berisi identifikasi berita aslinya.
IP-Receipt-Notifications dibuat oleh UA setelah berhasil menerima IP-Messages dan dikirimkan kembali ke originator.
IP-Non-Receipt-Notifications dibuat oleh UA karena gagal menerima IP-Messages dan dikirimkan kembali ke originator