StatCounter - Free Web Tracker and Counter

DETIK TERAKHIR LOST IN LOVE

Ketika kehidupan memberikan 1000 alasan untuk menangis. Aku mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum menerangi.

Dunia yang penuh warna-warni keindahan dalam hidup ku. Meski alasan tersebut sulit untuk diungkapkan dan diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari karena bintang yang menyinari hati ini telah terbang ke angkasa, ku coba nikmati tiap-tiap detik waktu ku saat bersamanya tapi tiap detik pun telah berlalu. tetaplah tersenyum bintang meskipun ku tidak ada disisimu. Relakan lah dia pergi meski sulit, karena setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan namun ku yakin suatu hari nanti kita akan bertemu tapi tidak akan seperti dulu lagi.

Hati yang terluka akan terobati dengan sendiri meski akan butuh waktu yang lama. Angin yang lalu berhembus di tubuhku akan kurasakan kesejukannya walaupun terasa hanya beberapa detik. Banyak keindahan bersamamu kurasakan dengan bahagia namun apakah semua itu sama yang kau rasakan saat bersamaku, ku merasa kau tidak merasakan seperti yang ku rasakan karena ku tau, ku sering membuat hatimu terluka sepantasnyalh kau pergi mencari ketenangan dan kebahagian dengan warna-warni keindahanmu, terimah kasih syaang kau telah berikan ku kesejukan, kini kutelah mendapatkan sesuatu hal yang penting bahwa kita tak mungkin bersama dan ku sadari itu bahwa keindahan yang kau berikan bukanlah untukku dan tak sepantasnya kumendapatkan itu. Kisah ku mengajarkan bahwa cinta tak harus dimiliki cukup untuk dirasakan dalam hati.

Mungkin kau terlalu istimewa untuk menerangi hidupku dan memberikan sejuta warna-warni keindahan dunia. Ku tak akan menyesal telah mengenalmu sebaliknya kusenang telah merasakan bertemu dan berjumpa dengan sosok yang telah memberikan arti sebuah cinta pada hati yang terselimut kabut. Ku mungkin bukan lelaki pencinta sejati karenaku tak dapat memberikan arti untuk dirimu namun ketulusan hati tak akan menghapus memori tentangmu walaupun kau bukan pemilik hati ini. Ku tak kan memperlihatkan air mataku saat-saat detik terakhir kita berpisah, kata sedih bukanlah kata yang baik untuk perpisahan ini, tapi sebuah kata rela merupakan kata terindah. Perpisahan bukan akhir segalanya namun perpisahan awal dari perjumpaan kita di suatu hari nanti.

Selamat jalan kasih, wajahmu yang culun dan lembut hatimu tak akan terlupakan. Kepergianmu memisahkan jarak yang jauh tak akan pernah membuat kita bersatu sebagai dua insan lagi. Malam enggan memberi ruang lebih jauh buatku. Ku hanya bisa mengingat wajah dan kata-kata terakhir yang pernah diucapkan padaku. Mawar memang wangi karena semerbak harum bertebaran dimana-mana. Namun kewangian sebuah mawar  tak akan pernah menggantikanmu.

Ku tak sempat memberikan sebuah benda yang berisi ukiran-ukiran nama kita untukmu disana. Matahari seakan berhenti bersinar Hatiku terasa diiris-iris pisau bermata ganda ketika membayangkan beratnya hari-hari tanpa senyummu. Aku tahu dan menyadari sepenuhnya bahwa kepergianmu demi kebahagian kita. Jika suatu hari nanti kita berjumpa dengan kondisi yang berbeda. Akan ku terima kenyataan itu setelah beberapa bulan ke depan engkau melupakan wajahku, engkau melirik kembang-kembang lain yang mungkin jauh lebih indah dariku. menerawang sambil memandang rembulan yang ditutupi awan

Ku tahu bahwa hidup tak hanya melulu dihabiskan untuk memikirkan seorang wanita. Apalagi statusku masih siswa yang jauh dari kampung orang tuanya. Seorang siswa adalah sudah sewajarnya berteman dengan buku dan menyiasati hal-hal yang berhubungan dengan ilmu yang sedang ditekuni. Penambahan wawasan dengan mempertimbangkan aspek-aspek logika dan ilmiah. Sehingga masa depan akan lebih terarah dan tujuan akhirnya mengubah taraf hidup pribadi dan lingkungannya. Bagiku, seorang wanita kadang lebih punya peran membentuk karakter untuk meraih puncak kesuksesan dalam hidup. Seringku menyebut wanita adalah aktor dibalik kesuksesan. pemberi semangat dalam merintis masa depan nantinya.

Sebenarnya, hidup dan kehidupan itu begitu mengesankan. Hanya saja kedaan dan kesempatan yang mengubah sejarah banyak kita. Jarak dan waktu selalu bersekutu membentuk siang dan malam. Perputaran bumi tak pernah berhenti oleh sebuah petaka besar sekalipun. Begitu juga proses percintaan manusia. Mata melihat bersama dengan hati yang mulai bicara. Proses kimiawi dan fisika menuntun dua insan membangun jaringan yang saling membahagiakan. Dua insan berjanji untuk selalu bersama. Memenuhi hasrat hati masing-masing. Begitu seterusnya. Gelombang pasang itu begitu dekat, begitu besar.

Banyak yang telah dikorbankan demi cinta Walau akhirnya kita tak mampu bersatu, siapa yang harus disalahkan? Ketika jarak menjadi pembatas dan komunikasi sering tak jelas. Memang, tiga hari setelah perpisahan itu kita masih berkomunikasi meski tidak seperti dulu. Akan tetapi hari keempat kau tak ada kabarnya lagi. Waktupun terus berputar aku tak mendapatkan informasi apapun. Kau seakan diam seribu basa.

Dan ku Cuma selalu mencoba bijaksana dengan teori-teori cinta untuk menyamarkan rasa yang dipendam. Menangis dan tersenyum sama-sama menguntungkan dari segi kesehatan. Ku menangis untuk cintanya dan bagi wanita yang paling indah yang mereka cintai. Percintaan selalu saja menuntut banyak pembuktian. Cinta sejati perlu penguatan, dan inilah yg membedakannya dengan hubungan virtual yang hanya butuh keahlian memainkan kata agar pasangannya menjadi lebih tak berdaya.

Sementara itu dalam sebuah percintaan yang nyata memang sulit mewujudkan impian cinta, jika komitmen penting yang ada didalamnya belum terpenuhi secara sempurna. Fondasi hubungan yang kuat dan rasa percaya diri yang cukup adalah bagian dari komitmen cinta. Dan jika keduanya belum terpenuhi maka salah satu pihak akan mudah menghancurkannya. Inilah yg disebut keputusan sepihak. Penyalahgunaan wewenang tanpa membuat pernyataan apa secara lisan dan tulisan. Mungkin kecantikan seorang wanita bagiku berbeda dengan penikmat cinta lainnya. Menurutku wanita cantik itu tidak harus dilihat hanya pada warna kulit dan bentuk tubuh. Tapi juga masih ada hal-hal lain seperti mata, mulut, gigi dan hidung. Mungkin juga kemerduan dan kelembutan suaranya. Cara dia memandang mungkin juga indah. Dan gerak mulutnya serta cara dia melangkah. Semua itu juga kecantikan dan keindahan.

Aku tak mau terlalu berandai-andai. Toh kita telah jauh terpisah. Hanya kepercayaan yang membuat kita bertahan sampai sekarang. ku alami dan lalui begitu unik. Hubungan jarak jauh yang memberikan tantangan, menghadirkan cobaan dan mengorbankan banyak hal. Pengalaman pahit dan perih tak terlukiskan. Keindahan tinggallah keindahan. Mimpi dan harapan pun ikut lenyap ditelan bumi. Yang ada hanyalah kenangan dan kenangan. Sampai kapan kenangan itu harus diingat? Apakah perlu ada tempat khusus menyimpannya dilemari kaca? Ataukah mereka layak diabadikan pada tembok-tembok setiap kamar para pencinta? Kenangan itu bagian dari keterpurukan seseorang. Dan ia berkumpul membentuk pengalaman. Kejelekan, kebobrokan, kegagalan, dan kekonyolan merupakan kerangka pengalaman. Hidup kita selalu harus melewati berbagai pengalaman. Tak ada kesuksesan tanpa ketololan. Dan bahkan kenikmatan apapun yang telah kita rasakan biasanya dilewatkan dengan beberapa langkah konyol. Memang, menikmati keindahan itu tidaklah mudah. Banyak jalan terjal yang harus dilalui. Para pencinta sejati selalu siap dengan berbagai tantangan. Sekalipun harus berhadapan dengan sang kematian. Tapi apa gunanya berkorban jika hubungan itu telah dikotori dan dikhianati? Gembok cinta itu telah dibuka paksa salah satu pemiliknya karena ketidakpastian.

Waktupun kadang bersekutu dengan kebohongan. Menuntun kebingungan menuju ruang penistaan. Kegelapan dan penderitaan bersatu membentuk kehancuran yang kekal dan memilukan Andaikan kusadari hari itu adalah hari tsunami bagi cinta kita, kau takkan pergi kemana-mana, kita  akan terus bersama walau ombak besar itu menghapus nama kita dari daftar penghuni bumi ini”.

Ku menerawang jauh kebelakang. Mengingat masa lalu kadang perlu. Ia adalah refleksi masa depan. Banyak pendapat mengenai masa lalu. Kebanyakannya lebih berusaha menutupi keterpurukan yang pernah dialami. Buat apa menyembunyikan kenyataan itu? Bukankah mereka itu penting diingat untuk membuat sejarah hidup di masa depan? Memang, terpaku dan larut dalam keterpurukan masa lalu itu sungguh tidak baik. Tetapi kisah yang telah tercipta dalam benak dan asa setiap orang takkan pernah berakhir. Lalu untuk apa menyesali masa lalu yang pernah terjadi dalam hidup kita? Bukankah kita sendiri penyebab terjadi hal-hal yang telah berlalu itu? “Tak ada kata menyesal dalam kamusku, aku tetap menjadikan semua ini sejarah dalam dinastiku. Aku tidak mau menyesalinya.

Terasa aneh saat melihat dan membaca tulisan ini.. “Aku tahu bahwa benih sebagai bakal cinta ada dimana-mana. Ia ada di stasiun kereta, terminal, sekolah, kampus, dan bahkan dalam ruangan perkantoran. Tapi apa gunanya semua itu bila tidak melebihi cinta yang pernah kudapat? Kebanyakan cinta itu menawarkan ruangan hampa yang butuh banyak perabotan sebagai hiasan.” Sebenarnya aku sering mengedepankan emosi berlebihan dalam membina hubungan cinta. Wanita sering jadi objekan kala keinginan menyeruak. Angin cinta berhembus perlahan mengelus mimpi-mimpi yang pernah muncul dalam tidur malam berteman hampa. Riak gelompang rindu menderu-deru dan mendesis kelam. Sekelam kenangan-kenangan itu..

PENULIS : PRADITYA EWANGGA

DSC_6861

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *